Kalau ada masalah silakan hubungi saya. E-mail
Postingan

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 9 | Pekon Way Rilau, Kecamatan Cukuh Balak, Kabupaten Tanggamus | Tahun 2025

LAPORAN AKHIR
KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2024/2025
Oleh ;
KELOMPOK 9
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2025
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karunia-
Nya kepada kita semua sehingga “Laporan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)”
ini dapat selesai dengan tepat waktu dan terselesaikan. Laporan ini disusun sebagai
bentuk pertanggungjawaban tertulis dalam terlaksananya kegiatan KKN mahasiswa
dan mahasiswi Institut Teknologi Sumatera yang telah dilaksanakan pada 3 Januari
2025 sampai dengan 3 Febuari 2025. Penyususnan laporan ini dilakukan
berdasarkan hasil observasi dan pelaksanaan kegiatan KKN yang telah
dilaksanakan di Pekon Way Rilau, Kecamatan Cukuh Balak, Kabupaten
Tanggamus, Provinsi Lampung. Kegiatan KKN ini menjadi salah satu bentuk
pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dan mahasiswi
secara institusional, interdispliner, dan kemitraan sebagai salah satu bentuk
kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat. Pelaksanaan
kegiatan KKN diharapkan dapat memberikan inovasi terhadap potensi-potensi yang
terdapat pada Pekon Way Rilau. Terlaksananya kegiatan KKN ini tidak lepas dari
adanya bimbingan, pengarahan, serta bantuan dari berbagai pihak. Kami
mengucapkan terima kasih banyak kepada :
1. Bapak Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, selaku Rektor Institut
Teknologi Sumatera.
2. Bapak Muhamad Fatikul Arif, S.T., M.Sc. selaku ketua LPPM Institut
Teknologi Sumatera.
3. Ibu Dr. Asnani, S.Sos.,M.A selaku Dosen Pembimbing Lapangan
Kelompok 9.
4. Bapak Muslihan selaku Kepala Pekon Way Rilau.
5. Perangkat Pekon Way Rilau atas bimbingannya selama pelaksanaan
kegiatan KKN.
6. Masyarakat Pekon Way Rilau yang telah bersedia menerima dan
berpartisipasi bersama kami selama pelaksanaan program kegiatan KKN.
7. Semua pihak yang telah mendukung dan membantu pelaksanaan KKN.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan KKN ini masih jauh
dari kata sempurna, maka dari itu besar harapan kami agar laporan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Lampung Selatan, 5 Febuari 2025
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
BAB I ...................................................................................................................... v
INDENTIFIKASI PERMASALAHAN UTAMA WILAYAH .............................. v
1.1. Kondisi Mitra KKN-PPM ....................................................................... v
1.2. Skala Prioritas dan Ruang Lingkup ........................................................ 7
BAB II ..................................................................................................................... 9
Perencanaan Program Kerja .................................................................................... 9
BAB III ................................................................................................................. 14
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA ............................................................... 14
3.1. Program Kerja Kelompok ..................................................................... 14
3.1.1. Peta Risiko Kebencanaan .............................................................. 14
3.1.2. Bina Desa ...................................................................................... 17
3.1.3. Program Kerja Tambahan ............................................................. 20
3.1.4. Peran Individu ............................................................................... 26
BAB IV ................................................................................................................. 52
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 52
4.1. Kesimpulan ........................................................................................... 52
4.2. Saran ...................................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 54
LAMPIRAN .......................................................................................................... 55
Lampiran 1 (Press Release) .............................................................................. 55
Lampiran 2 (Luaran) ......................................................................................... 56
Lampiran 3 (Link Google Drive) ...................................................................... 59
BAB I
INDENTIFIKASI PERMASALAHAN UTAMA WILAYAH
1.1. Kondisi Mitra KKN-PPM
Pekon Way Rilau menjadi salah satu pekon dari jumlah total 20 pekon yang
terletak di Kecamatan Cukuh Balak, Kabupaten Tanggamus. Pekon Way Rilau
memiliki luasan sekitar 12 KM dengan jumlah penduduk 1.218 jiwa. Adapun batas-
batas Pekon Way Rilau yaitu:
Batas Utara: Pekon Tanjung Raja
Batas Selatan: Pesisir laut/laut lepas
Batas Timur: Pekon Umbar, Kecamatan Kelumbayan
Batas Barat: Pekon Tengor
Gambar 1. Peta Administrasi Pekon Way Rilau
Pekon Way Rilau merupakan salah satu daerah yang memiliki
pemandangan alam yang indah, karena berada di daerah pesisir yang juga
merupakan daerah perbukitan hijau yang memikat. Masyarakat setempat umumnya
menggantungkan hidup pada pertanian, nelayan dan perkebunan. Perkebunan ini
terdiri dari perkebunan kelapa dan pisang. Hasil perkebunan dan pertanian ini
setelah panen hanya akan dijual ke pasar tanpa adanya pengolahan lebih lanjut.
Potensi akan sektor perkebunan ini dapat dikembangkan menjadi produk yang
memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Pekon Way Rilau masih tergolong wilayah pedesaan, dengan akses jalan
yang cukup menantang terutama ketika musim hujan. Namun, perkembangan
infrastruktur yang terdapat di Pekon ini diupayakan untuk terus ditingkatkan.
Penduduk yang ramah dan kehidupan sosial yang kental menjadikan daerah ini
memiliki nuansa yang tenang dan nyaman untuk ditempati (Statistik, 2023).
Permasalahan utama yang dihadapi oleh Pekon Way Rilau adalah banjir dan
tanah longsor yang sering terjadi, terutama pada musim hujan. Curah hujan yang
tinggi mengakibatkan sungai-sungai di daerah ini meluap, yang menyebabkan
banjir yang merendam lahan pertanian dan pemukiman warga. Selain itu, kondisi
geografis yang berbukit serta curam dapat memicu terjadinya tanah longsor,
sehingga dapat mengancam keselamatan penduduk. Minimnya sistem drainase
yang memadai dan kurangnya vegetasi penahan erosi menjadi faktor utama
penyebab terjadinya banjir dan tanah longsor di Pekon Way Rilau (Muslihan,
2025).
1.2. Skala Prioritas dan Ruang Lingkup
Tabel 1. Hasil Survei Potensi dan Permasalahan Desa
Kelompok 09, Pekon Way Rilau, Kecamatan Cukuh Balak, Kabupaten Tanggamus
PERMASALAHAN
NO
KONDISI SAAT SURVEY
AKAR PERMASALAHAN
IDE/SOLUSI
1
Kurangnya sarana dan
prasarana untuk menunjang
pendidikan di Pekon Way
Rilau.
Masih kurangnya fasilitas pendidikan baik dari
kualitas maupun kuantitas. Terdapatnya 1 SD
yang kualitas tidak mendukung proses
pembelajaran secara maksimal, dan juga masih
kurangnya media belajar.
Ikut berpartisipasi dalam pengajuan
keluhan SD saat musrenbang dan juga
melakukan belajar tambahan kepada
siswa-siswa di Pekon Way Rilau.
2
Kondisi fisik lingkungan yang
berada di kawasan rawan
bencana karena berada di
pesisr pantai dan dataran
tinggi.
Belum adanya peta resiko bencana serta tidak
adanya jalur evakuasi dan minimnya
pengetahuan masyarakat tentang bencana alam
yang ada di lingkungan mereka
Perlu adanya peta resiko bencana
yang dapat mengetahui zona zona
yang terdampak dari bencana alam
serta diperlukannya sosialisi mitigasi
bencana.
3
Tingginya angka stunting di
Kabupaten Tanggamus.
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai
masalah stunting, baik dari penyebab, dampak
Solusi dari permasalahan ini yaitu
perlu adanya sosialisasi yang
Pemerintah menekan angka
stunting dengan menargetkan
prevalensi stunting di
Indonesia sekitar 14% di akhir
tahun 2024.
yang ditumbulkan serta pola hidup baik dari
makanan aau gaya hidup yang dapat mencegah
stunting.
tujuannya untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat terhadap
stunting sehingga dapat pencegahan
dari dini untuk menciptkan generasi
yang unggul.
4
Tidak tersedianya peta
administrasi yang update yang
dimiliki oleh pemerintah yang
berfungsi untuk mengetahui
batas-batas antar desa.
Masih adanya masyarakat yang belum
mengetahui batas batas antar desa dan luasan
desa, sehinggga diperlukannya peta
administrasi.
Diperlukannya peta administrasi
untuk mengetahui batas antar desa
dan luasan desa.
BAB II
Perencanaan Program Kerja
Perencanaan program kerja yang dilaksanakan oleh mahasiswa berdasarkan
pada permasalahan yang ada pada pekon Way Rilau, Cukuh Balak, Tanggamus.
Program kerja ini dikategorikan kedalam dua jenis, yaitu program kerja utama dan
program kerja tambahan.
Program kerja utama merupakan program kerja yang wajib dilakukan secara
berkelompok (multidisiplin) dengan menyesuaikan kondisi atau permasalahan yang
dihadapi oleh masyarakat Pekon Way Rilau. Program kerja utama pekon Way Rilau
yang pertama adalah Peta Risiko Kebencanaan. Program kerja ini akan memiliki
output berupa gambar peta yang akan berguna untuk masyarakat mengenai tempat
dengan rawan bencana serta tempat atau jalur yang aman untuk evakuasi. Program
kerja pokok kedua adalah Bina Desa. Pada program kerja ini bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman kepada masyarakat desa mengenai ilmu dan
pengetahuan baru.
Adapun program kerja tambahan yang diangkat guna membantu dalam
proses pelaksanaan program kerja pekon yang saat ini sedang dilaksanakan yaitu,
“Pembuatan Peta Administrasi, struktur organisasi Pemerintahan Pekon Way Rilau,
dan bimbingan belajar anak-anak". Keluaran yang dihasilkan dari Pembuatan Peta
Administrasi adalah gambar peta wilayah dari Pekon Way Rilau. Dengan adanya
peta ini masyarakat Pekon Way Rilau dapat melihat dan mengetahui batas-batas
wilayah Pekon Way Rilau. Selanjutya program kerja tambahan kedua, yaitu dengan
membuat banner Struktur Organisasi Pemerintahan Pekon Way Rilau terbaru.
Terakhir pada program kerja tambahan ketiga, yaitu mengadakan Bimbingan
Belajar untuk anak-anak terutama SD dan SMP dalam menyelesaikan tugas dan
menambah pengetahuan baru.
Tabel 2. Penyusunan Program Kerja
JENIS
PROGRAM
MASALAH
NOMOR
JUDUL
PROGRAM
DESKRIPSI
PROGRAM
INDIKATOR
KEBERHASILAN
SASARAN
LUARAN
Pokok
(Kelompok)
Peta Risiko
Kebencaaan.
Pembuatan Peta
Risiko Kebencanaan
(banjir, tsunami dan
gempa bumi) yang
berguna untuk
mengetahui tempat
yang rawan bencana
serta tempat atau jalur
yang aman untuk
menyelamatkan diri.
Masyarakat
Pekon Way
Rilau
mengetahui
tempat dan
jalur evakuasi
yang dapat
digunakan
apabila terjadi
bencana alam.
Masyarakat
pekon Way
Rilau.
Peta Risiko
Kebencanaan
(banjir,
tsunami, dan
gempa bumi)
Pokok
(Kelompok)
Bina Desa
Mahasiswa turun
langsung kepada
masyarakat untuk
memberikan
penyuluhan dan
Masyarakat
Pekon Way
Rilau
mendapatkan
ilmu dan
Masyarakat
dengan usia
30 tahun ke
atas
Penyuluhan
dan materi
kepada
masyarakat
pengetahuan baru.
Terdapat 2 kegiatan
yang dilakukan dalam
program kerja ini,
yaitu Goes to School
dan Posyandu Lansia.
pengetahuan
baru.
Pada kegiatan
Goes to School
siswa-siswi SD
Negeri Way
Rilau lebih
mengerti dalam
materi hidup
bersih, bangun
ruang, mitigasi
bencana, dan
senam.
Pada kegiatan
posyandu lansia
masyarakat
lebih mengerti
dan lebih
memperhatikan
Siswa dan
siswi SD
Negeri Way
Rilau
Pekon Way
Rilau
kesehatan pada
tubuh.
Tambahan
(Rehan dan
Sri Nola
Adelia
Siregar)
Peta
Administrasi
Pembuatan Peta
Administrasi yang
berfungsi untuk
mengetahui letak dan
batas suatu wilayah
secara geografis
sehingga
mempermudah dalam
mendapatkan
informasi mengenai
daerah tersebut.
Masyarakat
mengetahui
batas
administrasi
Pekon Way
Rilau
Mempermudah
dalam
mendapatkan
informasi
mengenai
Pekon Way
Rilau.
Masyarakat
Pekon Way
Rilau.
Peta
Administrasi
Pekon Way
Rilau.
Tambahan
Struktur
Organisasi
Pemerintahan
Pembuatan struktur
organisasi
pemerintahan Pekon
Masyarakat
Pekon Way
Rilau lebih
Masyarakat
Pekon Way
Rilau.
Banner
gambar
struktur
Pekon Way
Rilau.
Way Rilau yang akan
dipasang di balai
Pekon Way Rilau
mengetahui
pembentukan
pemerintahan
yang ada pada
Pekon Way
Rilau.
organisasi
Pekon Way
Rilau.
Tambahan
Bimbingan
Belajar pada
Anak-anak.
Mahasiswa
mengadakan
bimbingan belajar
untuk siswa-siswa SD
dan SMP yang
dilaksanakan di posko
KKN
Siswa-siswi SD
dan SMP Pekon
Way Rilau
menjadi lebih
mengerti dan
mendapatkan
materi serta
ilmu baru yang
diajarkan.
Siswa-siswi
SD dan SMP
Pekon Way
Rilau.
Ilmu dan
pengetahuan
baru.
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
3.1. Program Kerja Kelompok
3.1.1. Peta Risiko Kebencanaan
No
Program Kerja Pokok
1
Identifikasi Masalah
:
Kurangnya pengetahuan mengenai tempat
yang dapat dijadikan sebagai jalur evakuasi.
2
Solusi
:
Pembuatan peta risiko kebencanaan dengan
menunjukkan bagian-bagian daerah yang
terdapat indikasi terkena bencana (banjir,
tsunami, dan gempa bumi).
3
Judul Program kerja
:
Peta Risiko Kebencanaan
4
Indikator Keberhasilan
:
Masyarakat Pekon Way Rilau mengetahui
tempat dan jalur evakuasi yang dapat
digunakan apabila terjadi bencana alam.
5
Sasaran
:
Masyarakat Pekon Way Rilau.
6
Produk/Luaran
:
Peta Risiko Kebencanaan (banjir, tsunami,
dan gempa bumi)
7
Waktu Pelaksanaan
:
Waktu Pembuatan peta resiko bencana
berlangsung selama 10 hari dari tanggal 9
Januari - 20 Januari.
8
Deskripsi
:
Proses pembuatan peta ini dilakukan kurang
lebih selama 10 hari. Di mana kita melakukan
digitasi manual untuk mendapatkan SHP
Pekon Way Rilau, dan setelah itu baru kita
bisa membuat peta resiko kebencanaan.
Pembuatan Peta Risiko Kebencanaan (banjir,
tsunami dan gempa bumi) yang berguna
untuk mengetahui tempat yang rawan
bencana serta tempat atau jalur yang aman
untuk menyelamatkan diri.
Untuk peta resiko banjir dari peta yang telah
kita buat zona yang terkena resiko banjir yaitu
daerah ujung pekon Way Rilau yaitu Dusun
Sukamaju daerah Klinggi. Dikarenakan
daerah ini memiliki kondisi fisik lingkungan
yang rendah dan terdapat pertemuan 2 sungai
yang luas sungainya cukup luas dan debit
airnya saat hujan besar.
Sedangkan untuk resiko tsunami dilihat dari
peta yang telah dibuat, daerah yang terkena
dampak resiko tsunami yaitu kebanyak
daerah yang berdekatan dengan pesisir pantai
dan ada juga daerah yang berdekatan dengan
pesisir pantai tapi tidak terkena dampak
tsunami dikarenakan daerah itu memiliki
topografi atau ketinggian yang lebih tinggi
dari wilayah lainnya.
9
Kendala
:
Pada program kerja peta risiko bencana ini
kita mempunyai kendala yaitu tidak
tersedianya SHP Pekon Way Rilau, sehingga
kita harus melakukan digitasi manual tanpa
ada panduan dari pihak desa, sehingga kita
menggunakan panduan Google Earth.
10
Rencana Tindak Lanjut
:
Rencana tindaknya yaitu peta resiko bencana
yang telah kita buat mungkin kedepannya
harus dirawat dan kami telah meminta pihak
desa harus selalu memperbaharui SHP yang
terbaru dan valid tiap tahunnya. Sehingga
nantinya data yang dipakai valid. Selain itu
peta ini juga diharapkan dapat dijadikan
pedoman oleh perangkat desa dan masyarakat
dalam mengetahui zona-zona yang terkena
dampak atau berisiko terhadap bencana alam.
Selain itu juga dapat menentukan jalur jalur
evakuasi.
11
Dokumentasi
Foto 1 (Survei)
Foto 2 (Kegiatan)
Foto 3 (Luaran)
Peta Rawan Tsunami
Peta Rawan Banjir
Foto 4 (Luaran)
Peta Rawan Gempa Bumi
3.1.2. Bina Desa
No
Program Kerja Pokok
1
Identifikasi Masalah
:
Minimnya motivasi belajar siswa,
kurangnya alat peraga, minimnya simulasi
dan pelatihan, kurangnya kesadaran akan
kebersihan diri dan lingkungan. Minimnya
sumber daya kesehatan dan edukasi
mengenai kesehatan seperti pola hidup
sehat, olahraga ringan, dan gizi yang sesuai
dengan tubuh mereka.
2
Solusi
:
Memberikan penyuluhan dan ilmu kepada
siswa-siswi dengan cara yang lebih
menarik dan tidak membuat siswa-siswi
merasa bosan.
Membantu dan memberikan penyuluhan
singkat sesuai dengan keadaan kesehatan
dari masing-masing masyarakat.
3
Judul Program kerja
:
Pemberdayaan masyarakat (Goes to
School, dan Posyandu Lansia).
4
Indikator
Keberhasilan
:
Masyarakat Pekon Way Rilau
mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru.
Pada kegiatan Goes to School siswa-siswi
SD Negeri Way Rilau lebih mengerti
dalam materi hidup bersih, bangun ruang,
mitigasi bencana, dan senam.
Pada kegiatan posyandu lansia masyarakat
lebih mengerti dan lebih memperhatikan
kesehatan pada tubuh.
5
Sasaran
:
Siswa siswi SD Negeri Way Rilau
Masyarakat lansia berusia 30 ke atas.
6
Produk/Luaran
:
Penyuluhan dan materi kepada masyarakat
Pekon Way Rilau.
7
Waktu Pelaksanaan
:
Waktu pelaksanaan program kerja Bina
Desa dilaksanakan selama dua minggu,
terhitung mulai tanggal 13 Januari 2025
25 Januari 2025.
8
Deskripsi
:
Pada kegiatan Goes to School siswa-siswi
SD Negeri Way Rilau lebih mengerti
dalam materi hidup bersih, bangun ruang,
mitigasi bencana, dan senam.
Pada kegiatan posyandu lansia masyarakat
lebih mengerti dan lebih memperhatikan
kesehatan pada tubuh.
9
Kendala
:
Pada program kerja ini kami hanya
terkendala pada waktu, dikarenakan untuk
program kerja ini untuk lebih efektif dan
lebih bagusnya kami diberikan waktu yang
lebih lama.
10
Rencana Tindak
Lanjut
:
Rencana tindak lanjut dari kami untuk
program Bina Desa yaitu pada kegiatan
goes to school ini ilmu atau materi yang
telah kami berikan semoga dapat
diimplementasikan oleh siswa-siswi SD
Negeri Way Rilau seperti materi hidup
bersih, bangun ruang, dan mitigasi
bencana. Selain itu kami juga berharap
untuk kegiatan posyandu lansia ini terus
berjalan setiap bulannya, karena dengan
adanya posyandu lansia ini sangat
membantu bapak/ibu masyarakat Pekon
Way Rilau khususnya pada bidang
kesehatan.
11
Dokumentasi
Foto 1 (Kegiatan)
Foto 2 (Kegiatan)
Foto 3 (Kegiatan)
Foto 4 (Kegiatan)
3.1.3. Program Kerja Tambahan
No
Program Kerja Tambahan
1
Identifikasi Masalah
:
Kurangnya pengetahuan terkait batas
administrasi desa.
2
Solusi
:
Pembuatan peta administrasi dengan
menunjukkan letak dan batas wilayah
Pekon Way Rilau.
3
Judul Program kerja
:
Peta Administrasi
4
Indikator Keberhasilan
:
Masyarakat mengetahui batas
administrasi, serta mempermudah
dalam mendapatkan informasi
mengenai Pekon Way Rilau.
5
Sasaran
:
Masyarakat Pekon Way Rilau.
6
Produk/Luaran
:
Peta Administrasi Pekon Way Rilau.
7
Waktu Pelaksanaan
:
Proses pembuatan peta administrasi ini
berlangsung selama tiga hari, terhitung
sejak tanggal 9 Januari 12 Januari
2025. Kemudian proses pencetakan
peta pada tanggal 24 Januari 2025.
8
Deskripsi
:
Proses pembuatan peta berlangsung
selama tiga hari, dimulai dari
melakukan digitasi manual,
dikarenakan ketidaktersediaan SHP
Pekon Way Rilau terbaru. Pembuatan
Peta Administrasi yang berfungsi untuk
mengetahui letak dan batas suatu
wilayah secara geografis sehingga
mempermudah dalam mendapatkan
informasi mengenai daerah tersebut.
9
Kendala
:
Pada program kerja peta administrasi
kami memiliki kendala, yaitu
ketidaktersediaan SHP Pekon Way
Rilau, sehingga kami harus melakukan
digitasi manual tanpa ada panduan dari
pihak desa.
10
Rencana Tindak Lanjut
:
Peta administrasi yang telah kami buat
untuk kedepan harapannya dapat
dirawat, serta kami memohon kepada
pihak desa untuk selalu memperbarui
SHP yang terbaru dan valid setiap
tahunnya, sehingga nantinya data yang
digunakan akan lebih baik. Selain itu
diharapkan peta ini dapat dijadikan
pedoman dalam mengetahui geografis,
luas, dan batas-batas Pekon Way Rilau.
11
Dokumentasi
Foto 1 (Survei)
Foto 2 (Kegiatan)
Foto 3 (Luaran)
Foto 4 (Luaran)
No
Program Kerja Tambahan
1
Identifikasi Masalah
:
Terlihat dari keadaan yang ada pada siswa-
siswi SD dan SMP di Pekon Way Rilau masih
terdapat banyak kekurangan dalam hal
pemahaman dalam pelajaran. Pada siswa-
siswi dijenjang SD terdapat permasalahan
berupa kurangnya motivasi dalam belajar dan
masih banyaknya siswa-siswi yang masih
tidak bisa membaca maupun berhitung
hitungan dasar (penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian).
2
Solusi
:
Dengan mengadakan kegiatan bimbingan
belajar di posko KKN Kelompok 9 Pekon
Way Rilau dan yang ingin belajar bersama
sekaligus menambah pengetahuan.
3
Judul Program kerja
:
Bimbingan Belajar
4
Indikator
Keberhasilan
:
Siswa-siswi SD dan SMP Pekon Way Rilau
dapat lebih mengerti dan mendapatkan
pengetahuan serta ilmu baru yang diajarkan.
5
Sasaran
:
Siswa-siswa SD dan SMP Pekon Way Rilau
6
Produk/Luaran
:
Pelajaran pengetahuan dan ilmu baru
7
Waktu Pelaksanaan
:
Untuk waktu pelaksanaan program kerja
tambahan bimbingan belajar ini, kami
mengadakan bimbingan belajar sekitar 4-5
hari dalam seminggu.
8
Deskripsi
:
Program bimbingan belajar ini merupakan
kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa KKN
Kelompok 9 untuk membantu dan
memberikan ilmu baru khususnya kepada
siswa-siswi SD dan SMP Pekon Way Rilau.
Dalam kegiatan ini siswa-siswi yang ingin
dibantu belajar dan mendapatkan ilmu baru
dapat datang ke posko KKN Kelompok 9
untuk dapat belajar bersama serta dapat
berkenalan lebih dekat dengan mahasiswa
KKN Kelompok 9. Pelajaran yang dapat
diberikan dalam bimbingan belajar ini adalah
berhitung, membaca, matematika, dan bahasa
inggris.
9
Kendala
:
Kendala yang ada pada program kerja ini
adalah ketika ada beberapa anak yang sedikit
sulit untuk cepat mengerti dan merasa cepat
bosan ketika kegiatan bimbingan belajar
berlangsung.
10
Rencana Tindak
Lanjut
:
Kita mengharapkan bahwa ilmu yang kita
berikan selama kegiatan bimbingan belajar
kepada siswa-siswi dapat bermanfaat serta
dapat menambah ilmu mereka, dan juga kita
mengharapkan siswa-siswi mendapatkan
ilmu yang sama dengan rekan sebaya mereka.
11
Dokumentasi
Foto 1 (Kegiatan)
Foto 2 (Kegiatan)
Foto 3 (Kegiatan)
No
Program Kerja Tambahan
1
Identifikasi Masalah
:
Desain struktur yang sudah lama dan
perlu diperbarui karena adanya staff
yang bertambah.
2
Solusi
:
Membuat desain baru.
3
Judul Program kerja
:
Pembuatan Desain Struktur Perangkat
Pekon
4
Indikator Keberhasilan
:
Terbentuknya atau dicetaknya desain
struktur berupa banner yang terbaru.
5
Sasaran
:
Desain struktur yang terbaru.
6
Produk/Luaran
:
Banner atau spanduk yang
menggambarkan struktur perangkat
pekon.
7
Waktu Pelaksanaan
:
Untuk waktu pelaksanaan pembuatan
banner struktur pekon ini berlangsung
selama lima hari dimulai tanggal 14
Januari 20 Januari 2025, tahapan
dimulai dari foto setiap perangkat
pekon, dilanjutkan dengan pembuatan
desain, dan dicetak pada tanggal 22
Januari 2025.
8
Deskripsi
:
Pembuatan banner atau desain struktur
perangkat pekon ini merupakan
program kerja tambahan yang timbul
atas inisiatif kami dari Kelompok 09
untuk memperbarui desainnya, agar
struktur perangkat pekon terlihat lebih
menarik.
9
Kendala
:
Kendala yang terdapat pada kegiatan
ini adalah sulitnya jaringan dalam
membuka aplikasi untuk mengedit
struktur organisasi pekon.
10
Rencana Tindak Lanjut
:
Kami mengharapkan bahwa banner
yang telah di cetak dapat dijaga dan
dirawat dengan baik
11
Dokumentasi
Foto 1 (Pembuatan)
Foto 2 (Pembuatan)
Foto 3 (Luaran)
3.1.4. Peran Individu
No
Nama Mahasiswa
:
Ibnu Hadjar (Teknik Elektro)
1
Identifikasi Masalah
:
Minimnya pemahaman dan
pengetahuan siswa, terutama siswa/i
SD Negeri Way Rilau (kelas 1-3)
mengenai bentuk bangun ruang,
seperti kubus, balok, prisma, dan
segiempat, serta aplikasinya dalam
kehidupan sehari-hari.
2
Solusi
:
Solusi dari permasalahan tersebut
adalah mengajarkan konsep bangun
ruang melalui metode penggunaan
kertas lipat (origami), sehingga anak-
anak dapat memahami bentuk dasar
yang sering digunakan dalam desain
arsitektur. Selanjutnya, konsep ini
dikaitkan dengan teknik elektro
melalui pemahaman bagaimana
bentuk bangun ruang tersebut
diterapkan dalam perancangan
perangkat elektronik, seperti casing
perangkat listrik atau tata letak
komponen dalam rangkaian. Selain
itu, anak-anak akan dibentuk dalam
beberapa kelompok untuk melatih
kerja sama serta komunikasi yang
baik dalam tim, yang merupakan
keterampilan penting dalam bidang
arsitektur maupun teknik elektro.
3
Judul Program Kerja
:
Mengenal Bentuk Bangun Ruang
melalui Kertas Lipat
4
Indikator Keberhasilan
:
Anak-anak mampu membuat
model sederhana menggunakan
kertas lipat untuk memahami
bentuk dasar bangun ruang yang
sering digunakan dalam desain.
Anak-anak dapat mengenali
serta membedakan berbagai
bentuk bangun ruang.
Anak-anak memahami
bagaimana bentuk bangun ruang
diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari, baik dalam
konstruksi bangunan maupun
dalam desain perangkat
elektronik.
Anak-anak dapat bekerja sama
dalam kelompok untuk
menyelesaikan tugas.
5
Sasaran
:
Siswa-siswi SD Negeri Way Rilau
(Kelas 1-3).
6
Produk/luaran
:
Jaring-jaring Kubus dari Kertas
Origami.
7
Waktu Pelaksanaan
:
Dimulai dari mempersiapkan bahan
ajar (jaring-jaring origami), dimulai
pada tanggal 14 Januari 2025 (satu
hari), hingga pada waktu
pelaksanaannya pada 15 Januari
2025.
8
Deskripsi
:
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
memperkenalkan konsep bangun
ruang (kubus, balok, dan prisma
segiempat) serta penerapannya dalam
desain arsitektur dan teknik elektro.
Dalam arsitektur, bentuk-bentuk ini
digunakan dalam perancangan
bangunan dan struktur, sedangkan
dalam teknik elektro, bentuk bangun
ruang berperan dalam desain casing
perangkat elektronik, tata letak
sirkuit, serta penempatan komponen
listrik.
Dengan menggunakan metode kertas
lipat, anak-anak akan diajarkan untuk
membentuk model bangun ruang,
yang tidak hanya membantu mereka
memahami konsep geometris tetapi
juga memberikan wawasan tentang
bagaimana bentuk ini digunakan
dalam berbagai bidang teknik.
Pembelajaran dilakukan secara
interaktif agar anak-anak lebih
mudah memahami serta mengingat
konsep bangun ruang, sekaligus
melatih keterampilan berpikir kreatif.
9
Kendala
:
Salah satu tantangan dalam
pelaksanaan kegiatan ini adalah
keterbatasan bahan ajar yang tersedia
di Pekon Way Rilau. Dalam
mengenalkan konsep bangun ruang,
sulit untuk menemukan bahan yang
sesuai, seperti kertas lipat dengan
kualitas yang baik atau alat bantu
lainnya. Selain itu, kami sebenarnya
ingin mengintegrasikan konsep
bangun ruang dengan rangkaian
elektronik sederhana, misalnya
dengan menambahkan lampu LED di
dalam model bangun ruang untuk
memberikan pemahaman tambahan
mengenai dasar kelistrikan. Namun,
ketersediaan komponen elektronik
seperti LED, baterai, dan kabel di
daerah ini sangat terbatas, sehingga
sulit untuk mewujudkan ide tersebut.
Kendala ini mengharuskan adanya
alternatif, seperti mencari bahan yang
lebih mudah didapat atau
menyesuaikan metode pengajaran
agar tetap efektif meskipun dengan
sumber daya yang terbatas.
10
Rencana Tindak Lanjut
:
1. Evaluasi Pemahaman Anak-anak
Melakukan sesi refleksi untuk
melihat sejauh mana anak-
anak memahami bentuk
bangun ruang.
Memberikan pertanyaan
sederhana atau kuis untuk
mengukur pemahaman
mereka.
2. Pengembangan Model yang Lebih
Lanjut
Setelah memahami bentuk
dasar bangun ruang, anak-
anak dapat diarahkan
untuk membuat model
yang lebih kompleks.
Menyusun mini proyek
seperti merancang maket
rumah atau wadah
perangkat elektronik.
3. Pelatihan Kreativitas dan Kerja
Sama
Mendorong anak-anak
untuk bekerja dalam
kelompok dalam membuat
model dan merancang
percobaan sederhana.
Memberikan tantangan
untuk menciptakan desain
bangunan atau casing
perangkat elektronik yang
kreatif dan fungsional.
11
Dokumentasi
NO
Nama Mahasiswa
:
Jonathan Bilian Putra (Teknik Geofisika)
1
Identifikasi Masalah
:
Minimnya pengetahuan anak-anak terkait
mitigasi dan kajian bencana alam yang
mungkin terjadi di daerah Pekon Way Rilau,
seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi dan
tsunami
2
Solusi
:
Adapun Solusi dari permasalahan tersebut
yaitu, mengadakan penyuluhan mengenai
mitigasi dan kajian bencana alam di sekolah
dasar.
3
Judul Program Kerja
:
Mitigasi dan Kajian Kebencanaan
4
Indikator
Keberhasilan
:
Anak-anak Pekon Way Rilau dapat
mengetahui hal-hal apa saja yang harus
dilakukan ketika terjadinya bencana alam,
sehingga apa bila terjadi bencana alam mereka
dapat bereaksi dengan cepat.
5
Sasaran
:
Anak-anak SD Negeri Way Rilau
6
Produk/luaran
:
Pemahaman mengenai mitigassi dan kajian
bencana alam
7
Waktu Pelaksanaan
:
Untuk pelaksanaan mengenai mitigasi dan
kajian bencana alam nya dilakukan selama 3
hari, dimulai dari persiapan materi pada
tanggal 18 dan 19 Januari 2025, hingga
pemberian materi pada tanggal 20 Januari
2025.
8
Deskripsi
:
Proses program kerja bina desa mengenai
mitigasi dan kajian kebencanaan ini dilakukan
selama 3 hari yang dimulai dari tanggal 18
Januari 20 Januari 2025. Di mana pada
tanggal 18 dan 19 Januari 2025 kami
melakukan persiapan yang dimulai dengan
mencari materi yang berkaitan mitigasi dan
kajian bencana alam, ilustrasi mengenai proses
terjadinya banjir, tanah longsor, gempa dan
tsunami serta hal-hal apa saja yang harus
dilakukan apa bila bencana tersebut terjadi.
Pada tanggal 20 Januari 2025, kami
melakukan pemaparan dan penjelasan
mengenai materi mitigasi dan kajian
kebencanaan di sekolah SD Negeri Way Rilau.
9
Kendala
:
Pada program kerja bina desa mengenai
mitigasi dan kajian kebencanaan ini kita
mempunyai kendala yaitu fasilitas yang
terdapat di sekolah masih belum memadai
seperti tidak adanya proyektor untuk
menampilkan video dan ppt materi yang akan
dibawakan, sehingga kami harus meminjam
proyektor yang ada di balai Pekon terlebih
dahulu.
10
Rencana Tindak
Lanjut
:
Rencana tindak lanjutnya yaitu dengan
disampaikan pemahaman mengenai materi
mitigasi dan kajian kebencanaan ini, anak-
anak khususnya siswa/siswi SDN Way Rilau
ini dapat memahami mengenai berbagai
macam potensi bencana yang mungkin terjadi
di Pekon Way Rilau, sehingga mereka
diharapkan dapat bereaksi secara tepat ketika
bencana tersebut terjadi.
11
Dokumentasi
NO
Nama Mahasiswa
:
Sri Nola Adelia Siregar (Sains
Lingkungan Kelautan)
1
Identifikasi Masalah
:
Minimnya pengetahuan masyarakat
terkait zona-zona yang terdampak
bencana alam yaitu berupa banjir,
tsunami, dan gempa bumi. Selain itu juga
minimnya pengetahuan masyarakat
terkait batas administrasi dan luasan
Pekon Way Rilau.
2
Solusi
:
Adapun solusi dari permasalahan tersebut
yaitu, pembuatan peta resiko bencana
alam (Peta resiko bencana gempa bumi,
tsunami dan banjir). Selain itu juga
membuat peta administrasi Pekon Way
Rilau.
3
Judul Program Kerja
:
Pembuatan Peta resiko bencana alam dan
peta administrasi Pekon Way Rilau.
4
Indikator Keberhasilan
:
Masyarakat Pekon Way Rilau dapat
menetahui zona-zona yang terkena
dampak bencana alam, dan juga dapat
menyusun strategi atau jalur evakuasi, dan
juga masyarakat Pekon Way Rilau dapat
mengetahui batas administrasi Pekon
Way rilau dan luasannya.
5
Sasaran
:
Masyarakat Pekon Way Rilau
6
Produk/luaran
:
Peta resiko bencana alam dan peta
administrasi Pekon Way Rilau.
7
Waktu Pelaksanaan
:
Untuk pembuatan peta resiko bencana
alam berlangsung selama 10 hari dari
tanggal 9 Januari- 20 Januari. Untuk
pembauatan peta administrasi Proses
pembuatan peta administrasi ini
berlangsung selama 3 hari dari tanggal 9
Januari 12 Januari 2025. Dan
pencetakan peta pada tanggal 24 Januari
2025.
8
Deskripsi
:
Proses pembuatan peta ini dilakukan
kurang lebih selama 10 hari. Di mana kita
melakukan digitasi manual untuk
mendapatkan SHP Pekon Way Rilau, dan
setelah itu baru kita bisa membuat peta
resiko kebencanaan. Pembuatan Peta
Risiko Kebencanaan (banjir, tsunami dan
gempa bumi) yang berguna untuk
mengetahui tempat yang rawan bencana
serta tempat atau jalur yang aman untuk
menyelamatkan diri.
Sedangkan Proses pembuatan peta ini
berlangsung selama 3 hari, di mana
dimulai dari melakukan digitasi manual,
karena tidak tersedianya SHP Pekon Way
Rilau terbaru. Pembuatan Peta
Administrasi yang berfungsi untuk
mengetahui letak dan batas suatu wilayah
secara geografis sehingga mempermudah
dalam mendapatkan informasi mengenai
daerah tersebut.
9
Kendala
:
Pada program kerja peta risiko bencana
ini kita mempunyai kendala yaitu tidak
tersedianya SHP Pekon Way Rilau,
sehingga kita harus melakukan digitasi
manual tanpa ada panduan dari pihak
desa, sehingga kita menggunakan
panduan Google earth
10
Rencana Tindak Lanjut
:
Rencana tindaknya yaitu peta resiko
bencana yang telah kita buat mungkin
kedepannya harus dirawat dan kami telah
meminta pihak desa harus selalu
memperbaharui SHP yang terbaru dan
valid tiap tahunnya. Sehingga nantinya
data yang dipakai valid. Selain itu peta ini
juga diharapkan dapat dijadikan pedoman
oleh perangkat desa dan masyarakat
dalam mengetahui zona-zona yang
terkena dampak atau berisiko terhadap
bencana alam. Selain itu juga dapat
menentukan jalur jalur evakuasi.
Rencana tindaklanjutnya yaitu peta
administrasi yang telah kita buat mungkin
kedepannya harus di rawat dan kita minta
pihak desa harus selalu mengupdate SHP
yang terbaru dan valid tiap tahunnya.
Sehingga nantinya data yang dipakai
valid. Selain itu diharapkan peta ini dapat
dijadikan pedoman dalam mengetahui
geografis, luas dan batas batas Pekon Way
Rilau, dan diharapkan pihak pekon dapat
melakukan update data SHP, agar data
yang dipakai itu data yang valid.
11
Dokumentasi
NO
Nama Mahasiswa
:
Rehan (Perencanaan Wilayah dan
Kota)
1
Identifikasi Masalah
:
Minimnya pengetahuan masyarakat
terkait zona-zona yang terdampak
bencana alam yaitu berupa banjir,
tsunami, dan gempa bumi. Selain itu
juga minimnya pengetahuan
masyarakat terkait batas administrasi
dan luasan Pekon Way Rilau.
2
Solusi
:
Adapun solusi dari permasalahan
tersebut yaitu, pembuatan peta resiko
bencana alam (Peta resiko bencana
gempa bumi, tsunami dan banjir).
Selain itu juga membuat peta
administrasi Pekon Way Rilau.
3
Judul Program Kerja
:
Pembuatan Peta resiko bencana alam
dan peta administrasi Pekon Way
Rilau.
4
Indikator Keberhasilan
:
Masyarakat Pekon Way Rilau dapat
menetahui zona-zona yang terkena
dampak bencana alam, dan juga dapat
menyusun strategi atau jalur evakuasi,
dan juga masyarakat Pekon Way Rilau
dapat mengetahui batas administrasi
Pekon Way rilau dan luasannya.
5
Sasaran
:
Masyarakat Pekon Way Rilau.
6
Produk/luaran
:
Peta resiko bencana alam dan peta
administrasi Pekon Way Rilau.
7
Waktu Pelaksanaan
:
Untuk pembuatan peta resiko bencana
alam berlangsung selama 10 hari dari
tanggal 9 Januari- 20 Januari. Untuk
pembauatan peta administrasi Proses
pembuatan peta administrasi ini
berlangsung selama 3 hari dari tanggal
9 Januari 12 Januari 2025. Dan
pencetakan peta pada tanggal 24
Januari 2025.
8
Deskripsi
:
Proses pembuatan peta ini dilakukan
kurang lebih selama 10 hari. Di mana
kita melakukan digitasi manual untuk
mendapatkan SHP Pekon Way Rilau,
dan setelah itu baru kita bisa membuat
peta resiko kebencanaan. Pembuatan
Peta Risiko Kebencanaan (banjir,
tsunami dan gempa bumi) yang
berguna untuk mengetahui tempat
yang rawan bencana serta tempat atau
jalur yang aman untuk menyelamatkan
diri.
Sedangkan Proses pembuatan peta ini
berlangsung selama 3 hari, di mana
dimulai dari melakukan digitasi
manual, karena tidak tersedianya SHP
Pekon Way Rilau terbaru. Pembuatan
Peta Administrasi yang berfungsi
untuk mengetahui letak dan batas suatu
wilayah secara geografis sehingga
mempermudah dalam mendapatkan
informasi mengenai daerah tersebut.
9
Kendala
:
Pada program kerja peta risiko bencana
ini kita mempunyai kendala yaitu tidak
tersedianya SHP Pekon Way Rilau,
sehingga kita harus melakukan digitasi
manual tanpa ada panduan dari pihak
desa, sehingga kita menggunakan
panduan Google earth.
10
Rencana Tindak Lanjut
:
Rencana tindaknya yaitu peta resiko
bencana yang telah kita buat mungkin
kedepannya harus dirawat dan kami
telah meminta pihak desa harus selalu
memperbaharui SHP yang terbaru dan
valid tiap tahunnya. Sehingga nantinya
data yang dipakai valid. Selain itu peta
ini juga diharapkan dapat dijadikan
pedoman oleh perangkat desa dan
masyarakat dalam mengetahui zona-
zona yang terkena dampak atau
berisiko terhadap bencana alam. Selain
itu juga dapat menentukan jalur jalur
evakuasi.
Rencana tindaklanjutnya yaitu peta
administrasi yang telah kita buat
mungkin kedepannya harus di rawat
dan kita minta pihak desa harus selalu
mengupdate SHP yang terbaru dan
valid tiap tahunnya. Sehingga nantinya
data yang dipakai valid. Selain itu
diharapkan peta ini dapat dijadikan
pedoman dalam mengetahui geografis,
luas dan batas batas Pekon Way Rilau,
dan diharapkan pihak pekon dapat
melakukan update data SHP, agar data
yang dipakai itu data yang valid.
11
Dokumentasi
Foto 1
Foto 2
Foto 3 (Luaran)
Foto 4 (Luaran)
NO
Nama Mahasiswa
:
Glory Florensa Br Regar (Teknik Minyak
Bumi dan Gas)
1
Identifikasi Masalah
:
Minimnya pengetahuan anak-anak terkait
mitigasi dan kajian bencana alam yang
mungkin terjadi di daerah Pekon Way
Rilau, seperti banjir, tanah longsor, gempa
bumi dan tsunami.
2
Solusi
:
Adapun Solusi dari permasalahan tersebut
yaitu, mengadakan penyuluhan mengenai
mitigasi dan kajian bencana alam di sekolah
dasar.
3
Judul Program Kerja
:
Mitigasi dan Kajian Kebencanaan
4
Indikator Keberhasilan
:
Anak-anak Pekon Way Rilau dapat
mengetahui hal-hal apa saja yang harus
dilakukan ketika terjadinya bencana alam,
sehingga apa bila terjadi bencana alam
mereka dapat bereaksi dengan cepat.
5
Sasaran
:
Anak-anak SDN Way Rilau
6
Produk/luaran
:
Pemahaman mengenai mitigasi dan kajian
bencana alam
7
Waktu Pelaksanaan
:
Untuk pelaksanaan mengenai mitigasi dan
kajian bencana alam nya dilakukan selama
3 hari, dimulai dari persiapan materi pada
tanggal 18 dan 19 Januari 2025 hingga
pemberian materi pada tanggal 20 Januari
2025.
8
Deskripsi
:
Proses program kerja bina desa mengenai
mitigasi dan kajian kebencanaan ini
dilakukan selama 3 hari yang dimulai dari
tanggal 18 Januari 20 Januari 2025. Di
mana pada tanggal 18 dan 19 Januari 2025
kami melakukan persiapan yang dimulai
dengan mencari materi yang berkaitan
mitigasi dan kajian bencana alam, ilustrasi
mengenai proses terjadinya banjir, tanah
longsor, gempa dan tsunami serta hal-hal
apa saja yang harus dilakukan apa bila
bencana tersebut terjadi.
Pada tanggal 20 Januari 2025, kami
melakukan pemaparan dan penjelasan
mengenai materi mitigasi dan kajian
kebencanaan di sekolah SDN Way Rilau.
9
Kendala
:
Pada program kerja bina desa mengenai
mitigasi dan kajian kebencanaan ini kita
mempunyai kendala yaitu fasilitas yang
terdapat di sekolah masih belum memadai
seperti tidak adanya proyektor untuk
menampilkan video dan power point materi
yang akan dibawakan, sehingga kami harus
meminjam proyektor yang ada di balai
Pekon terlebih dahulu.
10
Rencana Tindak Lanjut
:
Rencana tindak lanjutnya yaitu dengan
disampaikan pemahaman mengenai materi
mitigasi dan kajian kebencanaan ini, anak-
anak khususnya siswa/siswi SDN Way
Rilau ini dapat memahami mengenai
berbagai macam potensi bencana yang
mungkin terjadi di Pekon Way Rilau,
sehingga mereka diharapkan dapat bereaksi
secara tepat ketika bencana tersebut terjadi.
11
Dokumentasi
NO
Nama Mahasiswa
:
Ramanda Mutikhatul Karomah
(Arsitektur)
1
Identifikasi Masalah
:
Kurangnya pengetahuan dan
pemahaman anak-anak SD kelas 1-3
terkait dengan bentuk bangun ruang
(kubus, balok, prisma, dan segiempat)
serta penerapannya dalam dunia
nyata.
2
Solusi
:
Adapun solusi dari permasalahan
tersebut yaitu mengajarkan konsep
bangun ruang melalui metode
penggunaan kertas lipat (origami)
agar anak-anak dapat memahami
bentuk dasar yang sering digunakan
dalam desain arsitektur. Kemudian
membentuk mereka dalam beberapa
kelompok untuk melatih dalam
kerjasama serta komunikasi yang baik
dalam tim.
3
Judul Program Kerja
:
Mengenal Bentuk Bangun Ruang
melalui Kertas Lipat.
4
Indikator Keberhasilan
:
Anak-anak mampu membuat
model sederhana dalam
menggunakan kertas lipat
Anak-anak dapat mengenali
serta membedakan bentuk-
bentuk dari bangun ruang
seperti Kubus, Balok, Prisma
segiempat.
5
Sasaran
:
Siswa/i SDN Way Rilau kelas 1-3.
6
Produk/luaran
:
Model bangun ruang berbentuk
kubus, balok dan prisma segiempat.
7
Waktu Pelaksanaan
:
Waktu pelaksanaan persiapan bahan
ajar yaitu, tanggal 14 Januari 2025
dan pelaksanaan pemaparan materi
dan praktik pada tanggal 15 Januari
2025.
8
Deskripsi
:
Tujuan dari kegiatan ini untuk
memperkenalkan materi terkait
bangun ruang (kubus, balok, dan
Prisma Segiempat) serta
penerapannya dalam desain
Arsitektur. Dengan menggunakan
metode kertas lipat anak-anak akan
diajarkan untuk membuat bentuk
bangun ruang.
Pembelajaran dilakukan secara
interaktif agar mereka dapat lebih
mudah memahami serta mengingat
konsep bangun ruang.
9
Kendala
:
Kendala dalam pengajaran materi ini
yaitu perbedaan tingkat pemahaman
tiap anak yang berbeda-beda.
10
Rencana Tindak Lanjut
:
Rencana tindak lanjutnya yaitu
diharapkan anak-anak dapat
mengenali, membedakan dan
memahami berbagai macam bentuk
bangun ruang. Dengan menggunakan
metode kertas lipat ini, anak-anak
dapat melatih kreativitas serta
keterampilan mereka, dengan adanya
diskusi dan bekerja sama dalam
kelompok, anak-anak dapat belajar
berkomunikasi dengan baik dan kerja
sama dalam memahami konsep
bangun ruang.
11
Dokumentasi
NO
Nama Mahasiswa
:
Rati Reiza Rabiatul Alawiyah (Teknik Biomedis)
1
Identifikasi Masalah
:
Sulitnya akses ke tenaga kesehatan menjadi
tantangan di berbagai daerah, salah satunya
adalah Pekon Way Rilau. Sulitnya akses dan
infrastruktur untuk menuju ke tenaga kesehatan
yang lebih memadai. Kurangnya tenaga
kesehatan ini juga membuat para masyarakat
lansia yang ada di Pekon Way Rilau menjadi
kesulitan dalam melakukan kontrol kesehatan
secara berkala.
2
Solusi
:
Solusi yang dapat dilakukan pada masalah ini
adalah dengan diadakannya posyandu lansia
yang dilaksanakan secara berkala, yaitu 1 bulan
sekali.
3
Judul Program
Kerja
:
Bina Desa
4
Indikator
Keberhasilan
:
Masyarakat Pekon Way Rilau menjadi lebih
mengerti dan peduli terhadap kesehatan pada
tubuh serta dapat menjaga kesehatan tubuh.
5
Sasaran
:
Warga lansia (30 tahun keatas) Pekon Way Rilau
6
Produk/luaran
:
Hasil cek kesehatan dan ilmu baru untuk lansia
Pekon Way Rilau
7
Waktu Pelaksanaan
:
Sabtu, 18 Januari 2025
8
Deskripsi
:
Kegiatan posyandu lansia ini merupakan
kegiatan yang rutin dilakukan 1 bulan sekali di
Pekon Way Rilau. Di kegiatan ini, warga dengan
usia 30 tahun ke atas dapat datang dan melakukan
pengecekkan kesehatan. Pengecekkan kesehatan
yang dilakukan pada kegiatan posyandu lansia
ini, yaitu pengukuran tinggi badan, berat badan,
tensi, cek gula darah, cek kolesterol, dan
beberapa pengecekan kesehatan lainnya. Dengan
adanya kegiatan ini, masyarakat Pekon Way
Rilau khususnya yang berusia 30 tahun ke atas
tidak perlu harus datang ke rumah sakit hanya
untuk pengecekan kesehatan.
9
Kendala
:
Kegiatan ini tidak memiliki kendala yang
menghambat jalannya kegiatan dan masyarakat
dapat dengan tertib dalam mengikuti kegiatan ini.
10
Rencana Tindak
Lanjut
:
Rencana tindak lanjut yang dapat dilakukan
adalah dengan tetap melanjutkan kegiatan rutin
posyandu lansia ini. Di kegiatan ini juga selain
melakukan pengecekan kesehatan juga
diharapkan dapat memberikan penyuluhan
kepada masyarakat agar masyarakat dapat lebih
mengetahui dan mengerti terkait penyakit yang
dapat diidap oleh lansia.
11
Dokumentasi
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil pada KKN (Kuliah Kerja
Nyata) kali ini adalah sebagai berikut :
1. Pelaksanaan program kerja baik pokok maupun tambahan bertujuan untuk
menjawab tantangan akan kebutuhan serta memanfaatkan potensi yang ada
di Pekon Way Rilau.
2. Program kerja pokok pertama yaitu Peta Risiko Kebencanaan yang
bertujuan untuk memberikan informasi mengenai daerah-daerah yang
rawan terjadinya bencana seperti banjir, tsunami dan tanah longsor, di
Pekon Way Rilau sehingga memungkinkan untuk dibuat jalur evakuasi.
3. Program kerja pokok kedua yaitu “Bina Desa” yang dimana pada program
kerja ini terdiri dari dua buah program kerja yaitu “Goes to Scchool” dan
“Posyandu Lansia”. Pada program kerja Goes to School, kami memberikan
materi mengenai cara hidup sehat, konsep bangun ruang, mitigasi dan kajian
kebencanaan, serta kami juga mengajarkan senam baru kepada anak-anak
SD Negeri Way Rilau. Selanjutnya, pada program kerja Posyandu Lansia
kami melakukan penyuluhan kepada masyarakat lansia mengenai hidup
sehat dengan cara mengajak masyarakat lansia untuk beraktivitas serta
berbagai macam penyakit yang mungkin diderita lansia (seperti diabetes,
darah tinggi, kolestrol, dsb) dan cara pencegahannya.
4. Program kerja tambahan yang kami bawakan diantaranya yaitu membuat
peta administrasi Pekon Way Rilau, desain struktur perangkat pekon, dan
bimbingan tambahan (seperti membaca dan berhitung) untuk siswa/siswi
SD Negeri Way Rilau.
5. Terdapat beberapa permasalahan pekon yang belum terselesaikan yakni
pembangunan infastruktur, sekolah, pembangunan sistem drainase untuk
menanggulangi bencana banjir, dan akses jalan yang masih berlubang.
4.2. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan pada KKN (Kuliah Kerja Nyata) kali
ini adalah sebagai berikut :
1. Peserta KKN dapat lebih menjalin interaksi terhadap seluruh elemen yang
ada di masyarakat agar lebih meningkatkan kesadaran dan partisipasi
masyarakat.
2. Sebaiknya peserta KKN dapat mengunjungi tokoh-tokoh adat dan tokoh-
tokoh masyarakat terlebih dahulu sebelum mulai menjalankan program
kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Muslihan. (2025, Februari 1). Data Profil Pekon. (K. 9. Rilau, Interviewer)
Statistik, B. P. (2023). KECAMATAN CUKUH BALAK DALAM ANGKA. Tanggamus:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanggamus.
LAMPIRAN
Lampiran 1 (Press Release)
Lampiran 2 (Luaran)
Jenis
Judul
Luaran Program Kerja
Program
Kerja Pokok
Peta Risiko
Kebencanaan
(Tsunami, Banjir,
Gempa Bumi)
Peta Rawan Tsunami
Peta Rawan Banjir
Peta Rawan Gempa Bumi
Program
Kerja Pokok
Bina Desa
Goes To School
Posyandu Lansia
Program
Kerja
Tambahan
Peta Administrasi
Program
Kerja
Tambahan
Struktur Organisasi
Pemerintahan Pekon
Way Rilau
Program
Kerja
Tambahan
Bimbingan Belajar
Pada Anak - Anak
Lampiran 3 (Link Google Drive)
https://drive.google.com/drive/folders/1Y2_EibY38blBFGCSnvIP08bosdqWwNu
H

Getting Info...

Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience. 🕊️Ibnu Hadjar
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.