Kalau ada masalah silakan hubungi saya. E-mail
Postingan

TENTANG PERJALANAN: MENCINTAI, MELEPASKAN, DAN MELANJUTKAN

Apakah kita akan terus bersama? Pertanyaan itu berulang kali muncul di benak, seolah mencoba menemukan jawaban yang tak pernah benar-benar ada. Bagaimana jika suatu saat kita harus berpisah, menjadi asing kembali, dan melanjutkan hidup masing-masing? Akankah memori-memori indah tentang kebersamaan ini tetap melekat dalam ingatan, atau justru perlahan menghilang seperti kabut yang diterpa matahari pagi?

Kebersamaan memang memiliki kekuatan yang luar biasa. Ia membangun rasa nyaman, mengikat hati dalam empati, menciptakan kasih sayang yang mendalam, bahkan membangun ketakutan akan kehilangan. Dalam kebersamaan, kita merasa aman, seolah dunia takkan pernah mengganggu. Namun, di sisi lain, kebersamaan juga membawa bayang-bayang perpisahan yang tak terhindarkan. Hubungan, seindah apa pun, adalah bagian dari perjalanan yang harus terus bergerak maju.

Waktu tak pernah berhenti. Kita tak punya kendali atas perjalanan ini, tak bisa menghentikan detik-detik yang terus mendekatkan kita pada perpisahan. Ketika saat itu tiba, hati sering kali belum siap. Perpisahan, dalam bentuk apa pun, selalu menyakitkan. Tangis menjadi saksi bisu betapa beratnya melepas seseorang yang pernah menjadi bagian dari hidup kita. Hati ingin mempertahankan, tetapi kenyataan memaksa kita untuk menerima.

Namun, waktu, meski tak sepenuhnya menyembuhkan, memberikan ruang untuk merenung. Dalam jeda itu, kita belajar bahwa kehilangan bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan baru. Kehidupan terus berjalan, membawa kita pada babak-babak baru yang mungkin lebih menantang, tetapi juga lebih kaya makna. Kita belajar untuk bangkit, menjalani hari-hari yang terasa kosong, dan perlahan mengisinya kembali dengan harapan-harapan kecil.

Siklus ini, seberat apa pun, adalah bagian alami dari hidup. Setiap orang memiliki waktunya sendiri dalam cerita kita, dan setiap cerita memiliki akhir. Tak ada yang bisa dipaksakan. Kebersamaan yang bertahan terlalu lama tanpa keikhlasan hanya akan menjadi beban. Kita harus belajar untuk menerima bahwa setiap hubungan memiliki batasnya, dan batas itu bukanlah tanda kegagalan, melainkan fase yang mengajarkan kita untuk menghargai momen yang pernah ada.

Namun, tetaplah ada ruang untuk komitmen. Meski perjalanan membawa kita pada tantangan baru, tak ada salahnya untuk berjuang agar tetap bersama. Kebersamaan yang diperjuangkan dengan tulus memiliki kekuatan untuk melampaui batas waktu. Bahkan jika akhirnya kita harus berpisah, cinta yang telah kita bagi akan selalu menjadi bekal dalam perjalanan hidup masing-masing. Pada akhirnya, hidup adalah tentang mencintai, melepaskan, dan melanjutkan, sambil membawa setiap pelajaran dalam langkah kita ke depan.

🕊Ibnu Hadjar



Getting Info...

Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience. 🕊️Ibnu Hadjar
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.