Dan sekarang, aku mulai berpikir, untuk apa semua ini? Untuk
apa aku terus berlari, jika langkah-langkahku hanya berputar di tempat yang
sama—di lingkaran kenangan tentangmu? Aku berusaha keras, menumpuk tugas, bahkan
menghindari waktu luang, hanya untuk menemukan diriku kembali memikirkanmu
ketika hari mulai senyap. Aku lelah, tetapi kelelahan ini tidak membawaku ke
arah yang kuharapkan. Justru, aku semakin terjebak dalam rasa rindu yang tak
pernah surut.
Mungkin, ini bukan tentang melupakanmu. Mungkin, ini tentang
bagaimana aku belajar hidup dengan kehadiranmu di dalam diriku, meski tanpa
kamu di sisiku. Aku harus menerima bahwa kamu adalah bagian dari kisahku,
bagian dari diriku yang tidak bisa kubuang begitu saja. Aku harus berhenti
berlari, berhenti mencoba mengusir bayanganmu. Karena mungkin, hanya dengan
berdamai dengan kehadiranmu di dalam hati, aku bisa menemukan cara untuk
melangkah maju tanpa merasa kehilanganmu lagi.