Ada yang menjelma tunas di hatimu yang rapuh; tumbuh
diam-diam di sela luka yang selama ini kau pelihara. Luka-luka itu, meski
menyakitkan, adalah tempat bagi kehidupan baru untuk mengambil bentuknya. Meski
daunmu luruh, meski rantingmu patah, aku melihat akar-akar itu tetap menggali.
Mereka mencari harapan di tanah yang pernah kau kira tandus. Tak ada yang
sia-sia, bahkan di tengah reruntuhan, selalu ada peluang bagi sesuatu yang
indah untuk lahir kembali.
Rapuh bukan alasan untuk runtuh.
Yang lapuk masih punya kesempatan untuk mekar. Ini adalah hukum alam yang
sederhana tetapi sering kita lupakan. Ketika badai datang, pohon tidak berjuang
untuk bertahan agar tetap utuh. Ia menyerahkan daun-daunnya pada angin, tetapi
akarnya tetap kuat mencengkeram. Di dadamu yang penuh retak, ada ruang untuk
cahaya menyusup. Celah-celah itu, yang selama ini kau pandang sebagai
kelemahan, sebenarnya adalah jalan bagi angin lembut untuk menyapa jiwamu yang
lelah.
Setiap luka, setiap retakan,
tidak pernah sepenuhnya membawa kehancuran. Sebaliknya, mereka menciptakan
ruang baru untuk sesuatu yang lebih kuat dan lebih indah. Di balik caci yang
sering kau dengar, ada jeda yang memberimu waktu untuk merenung. Dan di balik
jeda itu, ada nama-nama baru yang menanti untuk mengguratkan babak baru dalam
hidupmu. Mungkin terasa berat untuk percaya, tetapi percayalah, retakan adalah
bukti bahwa kau telah mencoba dan bertahan.
Mimpi-mimpi yang kau kira telah
usang bukanlah akhir dari segalanya. Mereka hanya riak-riak kecil di permukaan
samudra. Di bawahnya, air yang tenang menanti. Samudra itu adalah dirimu
sendiri, tempat semua keberanian, kekuatan, dan cinta yang pernah kau miliki
berkumpul kembali. Kau hanya perlu menyelami lebih dalam, dan kau akan
menemukan bahwa hidup selalu punya cara untuk menyulam ulang keberanianmu.
Jika kau membaca ini, ketahuilah—di setiap akhir, ada awal yang memintamu untuk percaya lagi. Bahkan ketika semua terlihat gelap, bahkan ketika kau merasa sendirian, kau selalu punya dirimu sendiri. Dirimu yang selama ini bertahan, menghimpun kepingan, dan terus berjalan. Kau adalah awal bagi segala sesuatu yang baru. Peluklah dirimu, bangkitlah, dan percayalah, karena perjalananmu masih panjang, dan tunas-tunas yang tumbuh di hatimu akan mekar lebih indah dari yang pernah kau bayangkan.