Kalau ada masalah silakan hubungi saya. E-mail
المشاركات

MERANGKUL LELAH

Kadang-kadang, kita semua sampai di titik di mana kelelahan terasa begitu nyata, seolah dunia dan segala isinya memberatkan setiap langkah kita. Terlalu lelah untuk terus berjalan, terlalu lelah bahkan untuk sekadar tersenyum. Hari-hari terasa begitu berat, sementara beban yang terus bertambah perlahan membelenggu, membuat kita kesulitan bernapas. Di dalam hati, ada rasa letih yang tidak hanya fisik, tapi juga emosional, akibat dari berulang kali memungut puing-puing yang retak.

Namun, di balik rasa lelah itu, ada hal yang sering kita lupakan: tak apa untuk berhenti sejenak. Ada saatnya di mana kita perlu memberikan jeda pada tubuh dan jiwa yang telah bekerja terlalu keras. Kita perlu merenung, mengambil waktu untuk menyadari bahwa kita manusia yang memiliki batas. Mengakui bahwa ada saat-saat di mana kita butuh istirahat bukanlah kelemahan. Sebaliknya, itu adalah tanda bahwa kita memahami kebutuhan diri sendiri, bahwa kita menghargai batas kemampuan kita. Di titik inilah, kita bisa mengizinkan diri kita untuk menarik nafas dalam-dalam dan merasakan beban perlahan terangkat.

Merasakan setiap helaan nafas yang panjang adalah salah satu bentuk terapi yang paling sederhana namun paling bermakna. Di tengah kehidupan yang serba cepat, kita sering kali melupakan bahwa sekadar bernapas dengan tenang dapat membawa kedamaian yang kita butuhkan. Helaan nafas dalam bukan hanya sekadar proses biologis, tetapi sebuah cara untuk mengingatkan kita akan pentingnya ketenangan batin. Saat kita memberikan ruang untuk bernafas, kita memberikan kesempatan bagi jiwa kita untuk sembuh, bagi pikiran kita untuk kembali jernih, dan bagi hati kita untuk beristirahat.

Hari-hari yang terasa berat dan penuh tekanan mungkin sebenarnya adalah panggilan agar kita lebih menyadari bahwa kita manusia, makhluk yang penuh dengan keterbatasan. Tidak ada salahnya mengakui bahwa kita tidak selalu kuat, bahwa kita tidak selalu mampu menghadapi segala hal dengan senyuman. Kita sering menuntut diri untuk menjadi sempurna, untuk tidak pernah lelah, untuk terus berjuang tanpa henti. Namun, sesekali, sangat penting untuk mengingatkan diri bahwa kita juga butuh jeda. Jangan terlalu keras pada diri sendiri, karena sesekali, kita semua butuh untuk dimanjakan.

Dengan memberi waktu bagi diri sendiri untuk berhenti dan beristirahat, kita sebenarnya sedang membangun kekuatan baru untuk melanjutkan perjalanan. Kelelahan bukanlah tanda untuk menyerah, melainkan sinyal dari tubuh dan pikiran bahwa kita perlu merawat diri sebelum melangkah lagi. Di saat-saat seperti ini, ketenangan bukanlah sesuatu yang kita cari di luar, tetapi sesuatu yang kita temukan di dalam diri, di dalam setiap helaan nafas yang menyembuhkan.


🕊Ibnu Hadjar



Getting Info...

إرسال تعليق

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience. 🕊️Ibnu Hadjar
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.