Kalau ada masalah silakan hubungi saya. E-mail
Postingan

KETIKA HATI MEMBEKU, TAKDIR PUN BERKATA

Mungkin masaku telah berakhir, atau setidaknya itulah yang kurasakan. Kebekuan perlahan menjalar ke setiap relung hati, menjadikannya mati rasa, seolah tak ada lagi kehidupan setelah kepergian yang dulu memporak-porandakan segalanya. Aku mencoba melawan, mencoba membangkitkan kembali hasrat yang pernah menyala. Namun, segala usaha itu berakhir sama: hampa, tanpa makna. Seperti ada sesuatu yang hilang dan tak bisa kembali, meninggalkan kekosongan yang menyelimuti setiap bagian jiwaku.

Meski begitu, perjalanan ini masih panjang. Ada banyak cita-cita yang harus diwujudkan, impian yang belum selesai meski hati ini tengah membutuhkan waktu untuk sembuh. Aku tahu, perjuanganku belum usai, meskipun diriku belum sepenuhnya utuh. Dalam langkah-langkah panjang ini, aku sadar bahwa hidup tidak menunggu hatiku sembuh. Ada tuntutan yang harus dijawab, ada harapan yang menunggu untuk diraih, meski di dalam diri masih tersisa luka yang tak mudah sembuh.

Dalam perjalanan kesendirian ini, aku telah berdamai dengan kesepian. Kesendirian bukan lagi menjadi musuh, melainkan teman setia. Bahkan cintaku telah bersenggama dengan kesunyian, menemukan kedamaian di dalamnya. Kini, kesepian bukan lagi sesuatu yang menakutkan, melainkan sebuah tempat di mana aku bisa merenung, menemukan kedamaian dalam keheningan. Di sana, aku belajar bahwa terkadang kebahagiaan tidak selalu hadir bersama orang lain, tetapi ditemukan dalam diri sendiri.

Dan setelah semua yang kujalani, aku memilih untuk membiarkan takdir membawa cerita hidup ini ke mana pun ia ingin. Aku tidak lagi melawan arus, tidak lagi mencari makna di balik setiap peristiwa yang menyakitkan. Aku kini siap—lahir dan batin—untuk memerankan setiap babak yang telah ditetapkan takdir untukku. Aku percaya, meski takdir membawa luka, ia juga membawa pelajaran. Dan di sinilah aku, siap menjalani apa pun yang akan datang, tanpa lagi rasa takut atau bimbang.

Pada akhirnya, hidup ini adalah panggung, dan aku tak lagi menjadi penonton. Aku adalah pemain utama yang siap menjalani setiap babak yang disuguhkan takdir. Meski kebekuan masih ada, meski hati belum sepenuhnya sembuh, aku tetap berdiri teguh. Sebab aku tahu, di balik setiap episode sunyi, ada makna yang akan terungkap seiring waktu. Dan aku di sini, siap untuk memahaminya, siap untuk menghadapi apa pun yang akan datang.


🕊Ibnu Hadjar



Getting Info...

Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience. 🕊️Ibnu Hadjar
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.