Menikahlah dengan seseorang yang dimana ia tau dengan banyaknya kekuranganmu tapi ia masih ingin bersamamu. Bersama dengan dia yang selalu membuatmu nyaman dan tenang saat ingin bercerita. Dengannya yang selalu mengerti situasi dan kondisi rumah tangga, tidak menuntut banyak dan tidak terlalu perhitungan dalam perihal keuangan. Menjadikanmu ratu dan menjadikannya raja, saling melengkapi satu sama lain, dan saling men-support agar berjalan beriringan, perlu satu arah bukan berbeda arah.
Masalah latar belakang dia, hartanya dia, bagaimana keluarganya, dan siapa dia, semua itu tidaklah penting dan tidak akan menjamin apapun termasuk kebahagiaan. Ingat, seseorang yang bersamamu nanti itu datang di awal dengan cara yang sangat baik. Tapi ini perihal pernikahan di mana semua berjalan lancar dan tidak ada masalah sedikit pun di awal pernikahan, namun setelah berjalan menuju pertengahan, semua barulah terungkap. Perihal sikap, sifat, watak yang dimiliki pasangan. Pada akhirnya apa? Pada akhirnya itulah yang tidak bisa kita terima, yang tidak bisa kita lawan, dan tidak bisa diubah, perceraian pun terjadi dan itu pilihan terbaik jika diantara keduanya sudah tidak saling menginginkan.
Jadi intinya adalah berhati-hati dalam memainkan belati, karena jika kamu sudah terluka cukup dalam karena sayatannya, kamu akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk kembali menyembuhkannya. Menikah itu hanya satu kali dalam hidup, jadi lebih pintar lah dalam urusan memilah dan memilih seseorang yang akan kamu jadikan teman hidup. Jangan melihat dia siapa dan dari keluarga apa, tapi lihatlah caranya menjadikanmu seseorang yang begitu berarti di dalam hidupnya.
Hentikan tangismu itu, jika benar kamu gagal menjalin semuanya dengan seseorang saat ini, jangan pernah berkecil hati! Kamu masih muda dan jalanmu masih sangatlah panjang, masih ada seseorang yang lebih pantas untuk kamu perjuangkan. Jangan berhenti disini dan menikmati zona nyaman, tapi beranjaklah lalu kejarlah ia yang sudah lama menunggumu di masa mendatang.
Aku yakin dari banyaknya kegagalan kamu pasti mau untuk banyak belajar dan mencari letak awal kesalahan yang sudah kamu ciptakan. Menangis boleh, menyesal boleh, menghakimi diri sendiri juga boleh kok. Tapi ingat, jangan terlalu lama karena waktu teruslah berputar dan kamu masih punya banyak kesempatan untuk memulai lembaran baru dengan hidup dan diri kamu yang lebih baru.
