Kembali melihatmu seakan menghidupkan kembali perasaan yang ku kira sudah lama hilang. Ada sesuatu yang dulu pernah terasa, lalu menghilang dalam kesibukan hidup. Namun, semesta tampaknya suka bermain-main dengan hati, mengembalikan sesuatu yang pernah lenyap tanpa jejak. Pertemuan ini memaksaku merenungkan kembali tentang apa yang dulu pernah ada, sesuatu yang sempat terlupakan.
Semesta memang punya caranya sendiri untuk menghadirkan hal-hal yang tak terduga. Saat kita berpikir semuanya sudah selesai, semesta justru menyajikan kejutan. Hadirnya dirimu kembali membuat hati tersentuh, menghadirkan bahagia yang dulu sempat tersimpan dalam kenangan. Apa yang sempat hilang kini muncul lagi, seolah memberi ruang bagi hati untuk merasakan kebahagiaan yang sama.
Namun, kebahagiaan ini tidak datang tanpa pertanyaan. Apa sebenarnya yang sedang ku rasakan? Apakah ini sekadar nostalgia, atau mungkin ada sesuatu yang lebih? Semesta tampaknya suka bercanda, membuat hati bimbang, dan menerka-nerka tentang perasaan yang perlahan muncul kembali. Terkadang, ketidakpastian ini menimbulkan kegelisahan, karena hati berusaha mencari jawaban yang tak selalu jelas.
Ada keindahan dalam ketidakpastian ini, seolah-olah perasaan lama yang kembali hadir membawa warna baru dalam hidup. Mungkin ini adalah kesempatan kedua untuk memahami apa yang pernah terlewatkan. Namun, di balik itu semua, ada rasa takut bahwa ini hanya sementara, bahwa mungkin semesta hanya memberikan sejenak kebahagiaan sebelum akhirnya kembali mengambilnya.
Pada akhirnya, perasaan ini mengajarkan bahwa cinta, rindu, dan kenangan adalah hal-hal yang tak pernah benar-benar hilang. Mereka hanya bersembunyi, menunggu momen yang tepat untuk kembali hadir. Dan ketika mereka datang lagi, hati harus siap untuk menerima, meski dengan segala ketidakpastian yang menyertainya.