Kalau ada masalah silakan hubungi saya. E-mail
Postingan

VIOLIN

 

Bagaimana aku bisa melupakanmu, sedangkan memeluk diri sendiri saja belum lagi mampu. Walau berulang kali tersungkur, tetap tegak dan kerasnya rasa syukur, tak lagi mampu meyakinkanku bahwa kau bukan yang Tuhan inginkan 'tuk jadi teman masa tuaku.

Masih membekas—keras ucapan yang tak sengaja aku luahkan "Bertahanlah, kita ubah takdir yang bukan sebenarnya takdir!". Kalah, benar patah dan hampir lumpuh tak cukup menyadarkan bahwa Tuhan tak menyukai arogannya sebuah impian. Terlambat sadar, tak cukup mampu sabar, hingga sedikit hilang akal. Aku masih saja menjadikanmu objek doa terbaikku.

Seindah violin menyayatkan melodi demi melodi sendu, kau adalah fatamorgana yang paling membuatku betah memilu. Aku tak peduli seberapa jauh pergimu, ikhlas yang paling sungguh tidak akan pernah jadi penghalang merindukan—membiarkan hati tenggelam hingga ajal karam.

 

🕊️Ibnu Hadjar



Getting Info...

Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience. 🕊️Ibnu Hadjar
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.