Pagiku selalu disambut dengan irama rinai yang begitu ramai. Namun, terdengar sangat membuat hatiku damai. Itu membuatku teringat akan awetnya senyumanmu di ingatanku. Wajah bahagia ketika membalas sapaanku sampai saat ini aku masih mengingatnya. Sungguh, aku sangat merindukanmu.
Kapan Tuhan akan mempertemukan kita kembali?
Meski hatiku telah patah. Namun, itu bukan karenamu tapi karena harapanku terlalu besar kepadamu. Aku terlalu berlebihan dalam menaruh rasa terhadapmu. Mulai dari aku menyukaimu, mengagumimu, mencintaimu, bahkan kali ini aku menyayangimu.
Maaf, aku tidak tahu akan rasa sayang yang tiba-tiba tumbuh begitu saja tanpa aku rencanakan. Semua itu diluar dugaanku. Dirimu hanya mengetahui bahwa aku menyukai dan mengagumimu karena rupamu yang rupawan itu dan semua orang pun pasti begitu. Namun, dari lubuk hatiku yang paling dalam perasaanku sudah melebihi itu.
Rupamu yang rupawan sudah tak berarti bagiku. Aku tak tahu hal apa yang membuat rasa sayangku padamu tumbuh begitu saja. Hingga berusaha mencintai wanita lain pun aku tak mampu. Di ingatanku hanya ada dirimu dan dirimu saja.