Dua pertanyaan yang sering kali aku dengar dari mulut manusia sering kali membuatku tersenyum tipis.
"Apa alasanmu sampai sekarang masih sendirian?"
"Apa masih belum bisa melupakan seseorang yang pernah hadir di hatimu? "
Mungkin aku terlahir menjadi manusia yang nyaman akan kesendirian. Tidak ada pasangan yang menyertai di dalam hidupku dan aku tidak mempermasalahkan hal itu. Merasa kesepian tentu saja aku tidak terlalu naif untuk perasaan itu. Jujur, seringkali aku merasa kesepian di tengah-tengah manusia yang berpasangan.
Aku terkadang iri karena mereka saling mencintai dan dicintai salah satu pasangannya dengan memperlakukannya sebagai ratu/raja. Bahkan, aku pernah mencintai seseorang dengan begitu hebatnya sampai aku melupakan diriku sendiri dan hingga pada akhirnya aku terjatuh ke dalam lubang yang membuatku terluka. Tubuhku penuh luka, jiwaku pun ikut terluka. Hingga pada akhirnya aku kehilangan rasa percaya akan yang namanya cinta.
Adakalanya cinta tumbuh di dalam diriku. Aku mencintai seseorang dalam diam untuk membuatku semangat mengembangkan diriku menjadi lebih baik lagi. Hingga pada akhirnya cintaku bertepuk sebelah tangan dan aku kembali menikmati rasa sakit yang dulu pernah aku rasakan. Tapi tidak separah dulu, sebab ini adalah cinta yang mengubahku menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Menjadi manusia yang tidak memiliki pasangan ternyata tidak seburuk itu. Banyak hal yang bisa dilakukan. Meski tahu batasan apa yang tidak boleh dilakukan dan boleh dilakukan. Tidak menambah beban hidup dengan permasalahan di dalam sebuah hubungan. Memang terasa sekali kesepiannya. Namun, masih ada tokoh-tokoh fiksi yang mampu menemaniku dan aku merasa dicintai olehnya.
Hal-hal yang membuatku menyendiri adalah mencintai seseorang atau hal yang sering kali sulit ku\\aku gapai dan sulit sekali untuk kumiliki. Itulah alasanku sekarang kenapa masih sendiri. Bukan belum bisa menghilangkan perasaanku terhadap orang lama. Aku memang manusia pemaaf tapi tidak untuk memaafkan kesalahan yang sama berulang kali.
