Aku tak ingin diberi bunga karena aku masih bisa membelinya sebanyak apapun yang aku mau. Bahkan tak hanya itu. Mimpi saja memberiku bunga tidur yang berisi tentang kita yang bersama memadu cinta di asmaraloka.
Ingat, itu hanya mimpi. Untuk menjadi nyata, aku tidak berharap banyak. Sebab, berharap terlalu banyak kepada manusia adalah sumber sakit yang selalu aku pelihara dan untuk hari ini aku sudah muak.
Jika bunga itu kau taburkan dengan tatapan penuh arti di nisanku. Aku akan menerimanya dan akan mendatangi ke dalam mimpimu hanya untuk mengucapkan terima kasih. Akan aku jadikan bunga tidurku sebagai cinta terakhirku.
Jika Tuhan memberiku umur panjang. Tetap saja, aku tak ingin bunga. Aku hanya ingin dirimu membuat hatiku berbunga-bunga dengan menjadikanku satu-satunya bukan salah satunya.