Sekarang, di antara timbul dan hilangnya rasalah hatiku berdiri. Pada kejinya perpisahan ikhlasku memandang, dan ke arah seseorang yang tidak kunjung datang harapanku menanti. Jika memang pada akhirnya kau bukanlah seseorang yang ditakdirkan Allah untuk salalunya aku bersama, setidaknya aku bisa sedikit ceria karena pernah sempat dirimu miliki.
Namun jika nanti jalan yang dirimu susuri itu terjal berliku, berbatu juga buntu, kakimu tidak kuat lagi dibawa berlari, sendirian dan kesepian membuatmu ketakutan, tutuplah matamu, sudahi kemarahan biarkan cinta tunjukan jalan. Karena aku percaya, kebencian tidak akan pernah cukup untuk membuatmu berhenti, dan kau akan mencintaiku kembali saat tidak ada lagi yang bisa dirimu salahkan.