Apakah dia milikmu? Atau hanya pernah memilikinya? Jangan salah paham dulu aku bertanya seperti itu padamu. Ada alasan tertentu aku bertanya hal ini kepadamu. Jika dia milikmu, namun aku tak mengetahuinya. Selamat, kamu beruntung bisa memilikinya. Kamu adalah pria yang telah menerima kurang lebihnya dia dengan kesabaran dan kekuatanmu dalam mempertahankan hubunganmu dengannya. Dia begitu beruntung dimiliki oleh pria sepertimu. Sebab, aku belum tentu seperti dirimu.
Aku disini hanya mengaguminya. Tidak berharap lebih dari itu. Sebab aku sudah terlalu tahu akan akhirnya seperti apa ketika aku mengagumi seseorang. Aku sudah siap menanggung rasa yang tak sesuai dengan ekspektasiku sebab rasa kagum dan rasa cinta ini datang secara tiba-tiba tanpa aku rencanakan bahkan aku minta sekali pun.
Jika pun dia milikmu. Tenang saja, aku tidak akan berusaha merebutnya darimu. Sebab aku tahu bahwa dia lebih mencintaimu daripada aku. Dirimulah yang dipilih olehnya untuk menemani kesehariannya. Tenang saja, aku adalah pria yang sadar diri dengan posisiku yang hanya sekedar orang baru yang mengagumi milikmu. Sedangkan dirimu adalah pria yang telah menemaninya, mungkin dari nol hingga sekarang seberhasil ini.
Jika dirimu hanya pria yang pernah dimiliki olehnya dan kini hubungan kalian berakhir. Semoga dirimu mendapatkan wanita yang lebih baik dari dia. Jika dirimu masih mengharapkan dia kembali, semoga dia bisa datang dengan versi terbaik yang kau harapkan.
Tidak mudah mengetik ini, hanya saja aku rela berkorban demi kebahagiaan orang yang benar-benar aku cintai dengan hebatnya. Apalagi dia adalah wanita yang telah membuatku bisa merasakan cinta dan jatuh hati yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Berarti aku bisa terluka? Aku tak akan menganggapnya luka. Tapi suatu pengorbanan dan cinta tulus yang aku berikan kepada manusia hingga Tuhan pun cemburu melihatnya.
Maafkan aku Tuhan. Tapi, aku tahu Engkau menguji perasaan dan cintaku. Setelah ini aku hanya ingin mencintai-Mu. Aku hanya ingin dia menjadi manusia terakhir yang aku cintai. Setelahnya aku hanya ingin mencintai-Mu Ya Allah. Karena mencintai-Mu aku pasti akan terhindar dari rasa gundah gulana dan tak akan berakhir patah.
