Wanita, jika kau bertanya
Tentang, di manakah letak harga diri seorang lelaki?
Maka di diri kalianlah jawabannya
Kalian adalah kehormatan
Setelah ibu, dan saudarinya
Wanita, andai bila kau tak nyaman maka katakan
Putuskan, atau beri penghakiman
Kebebasan kami hadiahkan
Tinggalkan dan lepaskan
Mengapa?
Karena kami juga berperasaan
Sama rentannya seperti yang kalian sembunyikan
Yang bisa hancur, remuk, dan berserakan
Andai kalian bermain di belakang
Kami adalah penjaga
Dan kami juga bisa menjadi penj*gal
Tergantung, kau ingin melihat sisi yang mana?
Kami penyayang
Namun kami bisa lebih bengis dari bin*tang
Tergantung, kau ingin kami berwujud seperti apa?
Wanita, di hati kami kalian istimewa
Bahkan yang Esa memuliakan kalian tiga kali dari kami kedudukannya
Perhiasan dunia yang berharga, telah sepantasnya dijaga
Kalian memberi lelaki kehidupan
Maka jangan heran jika kami memberi kalian nyawa untuk dipersembahkan
Dipertaruhkan, ketika para pec*ndang itu datang
Wanita, kau memberi kami putra dan putri
Sudah sewajarnya kami menjunjung kalian sebagai satu kehormatan
Air mata dan darah, keringat pun tenaga
Kami curah hingga di titik terlemah dari kekuatan manusia
Dan kami menyebutnya, “Penghabisan”
Kami malaikat berwajah dua
Yang apabila kalian dilecehkan
Yang apabila kalian dinodai
Kami menjelma menjadi hakim terbengis di dunia
Dingin tak berperikemanusiaan
Pers*tan dengan hukum dunia
Tak peduli siapapun dia atau mereka
Leher tetap akan terp*sah dari kep*la
Kami satu-satunya penghukum yang ada
Kami tak peduli dosa
Ketika kau kami jaga
Kami tak peduli air mata
Ketika kau kami cinta
Wanita, ketika kau sudah berkorban nyawa
Maka kami pun sudah seharusnya
Ini tentang harga
diri lelaki yang tidak akan mudah kalian mengerti. Yang tidak kalian ketahui
semurka apa dirinya ketika dirimu disentuh orang.